PENDIDIKAN

Dampingi Wamen KLHK, Wabup Subang Himbau Masyarakat Jaga Mangrove dan Atasi Sampah

Heri Suprayogi
31 Juli 2025, 15.22 WIB Last Updated 2025-07-31T08:22:04Z
masukkan script iklan disini


SUBANG - Dalam rangka membangun infrastruktur hijau di kawasan pesisir Subang serta mendorong kolaborasi penyelesaian persoalan sampah di tingkat desa guna mewujudkan Subang yang bersih dan lestari, Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M menghadiri peringatan Hari Mangrove Sedunia Tahun 2025, yang diselenggarakan di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, pada Rabu (31/7/2025).


Acara diawali dengan prosesi penyambutan yang dimeriahkan oleh penampilan tarian tradisional dari para siswa SMP Negeri 2 Sukasari.


Dalam laporannya, Ketua Yayasan Lingkungan Nusantara Indah, Hendra Priyatna, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan upaya rehabilitasi ekosistem pesisir dengan menanam sebanyak 26.000 pohon mangrove di lahan seluas 12 hektare.


menurutnya, pihaknya akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak guna menjaga konsistensi dalam upaya penanaman dan pelestarian mangrove.


"Kami sudah siapkan 167 ha untuk kami tanami." Tandasnya.


Mengawali sambutannya, Wakil Bupati Subang yang akrab disapa Kang Akur, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan peringatan Hari Mangrove Sedunia Tahun 2025 yang dilangsungkan di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.


Kang Akur mengungkapkan bahwa penanaman mangrove di wilayah pesisir memiliki peran penting dalam menentukan keberlangsungan ekosistem di masa depan, sebagai langkah menuju terwujudnya infrastruktur hijau di pesisir laut Subang.


"Selain pengandalian banjir, rab, termasuk kelangsungan kehidupan." Jelasnya.


Selanjutnya, Kang Akur memaparkan bahwa dampak dari air rob tersebut tidak sedikit, karena telah mengakibatkan areal persawahan di kawasan pesisir pantai mengalami kerusakan atau terdampak.


"Area padi, sawah tidak bisa difungsikan lagi karena rob” tuturnya


Kang Akur menekankan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dari bahaya sampah.


"Buang sampah k sungainya sudah harus dijauhkan." Tegasnya


Sementara itu, Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri KLHK sekaligus Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, menyampaikan bahwa pengurangan areal mangrove di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk yang terjadi di Kabupaten Subang.


"Saya liat disini, mangrove disini sudah banyak yang hilang." Ujarnya.


Kemudian, Diaz Hendropriyono mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, luas areal mangrove di Indonesia mengalami penurunan, dari sekitar 4,4 juta hektare menjadi hanya sekitar 3,3 hingga 3,4 juta hektare.

 

Di tengah sambutannya, Diaz Hendropriyono berinteraksi dengan masyarakat dan menyampaikan pertanyaan secara akrab sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.


"Kenapa kita harus menanam mangrove?."  Tanyanya


Ia pun mengungkapkan bahwa pohon mangrove memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida (CO₂) dan polutan PM2.5. Meskipun efektivitasnya terbatas, keberadaan ekosistem pesisir tetap memberikan manfaat lingkungan yang jauh lebih baik.


"Mangrove bisa menyerap itu semua, dan tingkat sreapannya jauh tinggi dari gambut." Ungkapnya.


Dengan tegas, Diaz Hendropriyono menyampaikan bahwa penanaman mangrove harus diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik, sebagai upaya menjaga pertumbuhan dan keberlangsungan pohon mangrove.


"Bapak dan ibu, dari yayasan yang sudah keras menanam 26.000 percuma kalau bapak ibu masih membuang sampah sembarangan, mangrovenya akan mati juga." Tegasnya.


Di akhir paparannya, Diaz Hendropriyono berharap dua unsur penting tersebut, penanaman mangrove dan pengelolaan sampah, dapat menjadi perhatian serius dalam mewujudkan infrastruktur hijau pesisir pantai Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Subang.


“Saya titip kepada Wakil Bupati dan bapak ibu semua mohon jaga Subang, Jabar dan Indonesia agar selalu bersih." Pungkasnya 


Selanjutnya, dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan sarana dan prasarana kebersihan laut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan / Kepala BPLH RI kepada Yayasan Lingkungan Nusantara Indah.


Turut hadir dalam agenda tersebut, jajaran Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, para pejabat di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, perwakilan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, anggota DPRD Kabupaten Subang H. Sudi, Wakil Kepala Polres Subang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, unsur Forkopimcam Kecamatan Sukasari, Kepala Desa Anggasari, jajaran Pusat Koordinasi Sampah, serta jajaran Yayasan Lingkungan Nusantara Indah. (D.Jekiw) 

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+