BOYOLALI - Suasana di Balai Desa Guwo diwarnai antusiasme para peternak yang mengikuti Edukasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian menjadi Pakan Ternak. Kegiatan yang diinisiasi KKN 04 Desa Guwo tersebut melibatkan peserta dari Dusun Guwo, Dusun Klampok, dan Dusun Bodeh. (10/8/2025).
Acara dibuka secara resmi oleh Lurah Desa Guwo, Bapak Suprihhato, yang dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN 04 Universitas Boyolali “Program seperti ini sangat bermanfaat karena langsung menyentuh kebutuhan peternak. Semoga ilmu yang didapat bisa diterapkan dan meningkatkan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Ketua KKN 04, Yudi Ali Wardana, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat. “Kami ingin membantu peternak memanfaatkan potensi limbah pertanian agar menjadi pakan berkualitas dengan biaya yang lebih hemat,” ungkapnya.
Materi pelatihan disampaikan langsung oleh Yohanes Nostianto, mahasiswa Program Studi Peternakan Universitas Boyolali, yang juga menjadi salah satu anggota KKN 004 Universitas Boyolali. Dalam penyampaiannya, Yohanes memberikan penjelasan teknis mengenai cara memilih limbah pertanian yang aman untuk ternak, proses fermentasi yang tepat, hingga metode penyimpanan pakan agar tahan lama. Peserta pun diajak untuk mempraktikkan langsung pembuatan pakan alternatif tersebut di lokasi pelatihan.
Tujuan dari pelatihan ini tidak hanya untuk mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan, tetapi juga sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau berkepanjangan. Dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai cadangan pakan, peternak diharapkan tetap mampu memenuhi kebutuhan gizi ternak meski pasokan hijauan berkurang drastis.
Menurut Yohanes, pelatihan ini diharapkan dapat membantu peternak mandiri dalam memproduksi pakan ternak. “Jika diterapkan, cara ini bisa membuat ternak lebih sehat, pertumbuhan optimal, dan biaya pakan jauh lebih hemat,” ujarnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan foto bersama, meninggalkan kesan positif bagi seluruh peserta. Dengan bekal pengetahuan baru ini, diharapkan ternak di Desa Guwo akan lebih sehat, biaya pakan berkurang, dan pendapatan peternak meningkat meski menghadapi tantangan musim kemarau.


