KOTA BOGOR - Masyarakat dari berbagai lapisan tumpah ruah menghadiri Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025 serta Haul Kasepuhan Bogor di Alun-Alun Kota Bogor, Senin (22/10/2025).
Pada Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW kali ini, Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan tausiah tentang teladan Nabi Muhammad SAW serta pesan kebangsaan mengenai pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan melalui cinta tanah air.
Ia juga menekankan pentingnya menghormati, menghargai, dan mencintai orang tua, sesepuh, para pahlawan, serta pendahulu.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW ini sekaligus menjadi penutupan rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional tingkat Kota Bogor serta Haul Kasepuhan Bogor, yang seluruhnya berlangsung khidmat dan lancar.
“Seperti yang disampaikan Habib Luthfi bin Yahya, maknanya adalah bagaimana kita mencintai tanah air dan bangsa. Ketika kita mencintai tanah air dan bangsa, maka kita menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” ujarnya.
Dedie Rachim menambahkan, sebagaimana disampaikan Nabi Besar Muhammad SAW, Islam harus dimuliakan dengan terus menjalin tali silaturahmi, saling mengayomi, dan bekerja sama dalam kebaikan.
Pada momentum Hari Santri ini, Wali Kota Bogor juga menjelaskan bahwa Bogor menjadi salah satu kota terdepan yang memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang pondok pesantren.
Adapun regulasi tersebut adalah Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren, yang ditetapkan pada 21 Maret 2022.
Perda ini bertujuan memberikan fasilitasi bagi penyelenggaraan pesantren yang mencakup berbagai aspek, seperti pendidikan, sarana prasarana, dan penguatan ekonomi pesantren.
“Ini menjadi modal bagi sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pondok pesantren, dan akan terus kita jalin sebaik-baiknya,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Pelaksana kegiatan yang juga Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
Kegiatan dimulai dengan ziarah ke makam kasepuhan Bogor dan para pahlawan sebagai bentuk penghormatan dengan memanjatkan doa, kemudian diakhiri dengan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW.
Ia juga berpesan agar semua pihak senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama dan antarsesama.
Selain itu, Jenal Mutaqin mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mengingat jasa para pendahulu, sebagaimana pepatah Sunda Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga.
“Apa yang kita rasakan dan nikmati hari ini merupakan hasil perjuangan serta jasa para pendahulu,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh para habaib, alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, Forkopimda, Forkopimwil, berbagai organisasi Islam, para santri–santriwati, serta masyarakat umum. (***)