KOTA BOGOR - Tim gabungan yang terdiri dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), TPID dan Satgas Pangan memastikan stok bahan pangan di pasar dan ritel di Kota Bogor aman.
“Hari ini Kota Bogor di beberapa pasar dilakukan pemantauan, di pasar Gunung Batu dan pasar Bogor. Dari hasil pemantauan alhamdulillah beberapa komoditas sudah mulai turun harganya,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah usai tim gabungan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terjun ke Kota Bogor, Kamis (21/3/2024).
Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor itu mencontohkan, komoditas cabai harga berada di angka Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram. Dibandingkan bulan Ramadan tahun lalu, harga cabai di angka Rp 80 ribu per kilogram.
Selain harga turun, Syarifah mengatakan, ketersediaan bahan pangan mulai dari beras, minyak, gula dan sembako lainnya sudah tersedia lengkap.
“Ketersediaannya sudah ada, kemudian juga harga-harga juga masih terkendali, harga cenderung turun, maka itu memberikan juga keamanan dan kenyamanan untuk konsumen bahwa barang-barang pokok tersedia,” tuturnya.
Untuk itu ia berharap warga atau konsumen tidak melakukan panic buying atau belanja secara berlebihan. Sebab, stok pangan masih aman tersedia.
“Kita dari dari pemerintah akan terus berupaya mengendalikan harga. Beras pun juga dalam beberapa hari ini akan panen dan mudah-mudahan beras panen dan harga beras turun,” harap Sekda.
Koordinator Kelompok Substansi Stabilisasi Harga Konsumen Bapanas, Jan Piter Sinaga menambahkan, pemantauan gabungan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan menjadi forum untuk saling bertukar informasi.
“Dari hasil pantauan kami dilaporkan bahwa secara umum pasokan ketersediaan pangan pokok di Kota Bogor aman,” kata Jan Piter.
Jan Piter mengatakan, pada komoditas beras yang beberapa waktu lalu sempat mengalami kurang pasokan, saat ini stok dipastikan sudah aman.
Bahkan, kata dia, harga sudah mulai mengalami tren penurunan, meskipun masih dikatakan tinggi dibanding harga normal.
“Yang utama ketersediaan, stok aman dan masyarakat tidak perlu ada aksi-aksi panic buying, karena dari hasil pemantauan stoknya aman. Harga juga sudah berangsur turun,” katanya.
Pihaknya berharap pada akhir Maret hingga April mendatang harga-harga bahan pangan bisa terkoreksi dan turun di tingkat yang wajar.
“Jadi kesimpulannya saya kira dari hasil pengamatan kami tadi itu ketersediaannya aman dan pasokan dan harga itu bisa kita jaga, sehingga masyarakat bisa nyaman untuk bisa melakukan aktivitas ibadah di bulan puasa ini dan menyambut Idul Fitri nanti,” jelasnya. (***)