Oleh: Aliffia Hesti Dodi Lestari dan Sriyadi Jurusan Tari ISI Surakarta
BANYUMAS - Tari Lengger Ngerong merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang kaya akan nilai budaya dan estetika. Tarian ini berasal dari daerah Jawa Tengah, Indonesia. Tari ini memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan masyarakat lokal, terutama dalam konteks upacara adat dan perayaan. Tari Lengger Ngerong bukan sekadar sebuah pertunjukan, melainkan juga merupakan medium untuk mengekspresikan tradisi dan identitas komunitas, khususnya masyarakat di daerah Banyumas. (21/10/2024).
Sejarah Tari Lengger Ngerong mencerminkan perjalanan panjang tradisi dan budaya Jawa. Tari ini diiringi oleh musik gamelan, yang memberikan nuansa khas dan mendalam. Gerakan tari yang dinamis dan luwes mencerminkan keceriaan dan semangat masyarakat yang merayakan momen-momen penting dalam hidup mereka. Selain itu, kostum yang digunakan dalam pertunjukan ini juga sangat mencolok, menambah keindahan visual yang disajikan.
Dalam konteks modern, Tari Lengger Ngerong menghadapi berbagai tantangan, termasuk upaya pelestarian dan pengenalan kepada generasi muda. Banyak yang berupaya untuk menjaga kelangsungan tari ini agar tidak punah, mengingat pergeseran budaya dan perubahan gaya hidup yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari lebih dalam tentang Tari Lengger Ngerong, termasuk teknik gerakan, makna simbolis, serta konteks sosial dan budayanya.
Sejarah dan asal usul Tari Lengger Ngerong memiliki akar sejarah yang dalam, yang berkaitan erat dengan budaya masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Banyumas. Tari ini diyakini berasal dari tradisi pertunjukan yang dilakukan oleh para pelukis, yang sering menceritakan
kisah-kisah kehidupan sehari-hari serta legenda lokal. Seiring berjalannya waktu, Tari Lengger Ngerong berkembang menjadi sebuah bentuk pertunjukan yang lebih formal, sering ditampilkan dalam acara pernikahan, khitanan, dan festival budaya. Dalam konteks sejarah, tari ini juga dipengaruhi oleh berbagai aliran seni lainnya, termasuk teater dan seni pertunjukan tradisional lain yang ada di Jawa. Hal ini menjadikan Tari Lengger Ngerong unik, karena menggabungkan berbagai elemen yang mencerminkan keragaman budaya Indonesia. Sejarahnya yang panjang menunjukkan pentingnya peran Tari Lengger Ngerong dalam kehidupan sosial dan budaya lokal.
Sajian Tari Lengger Ngerong bentuk gerak
Tari Lengger Ngerong ditandai dengan gerakan yang dinamis dan energik. Penari menggunakan kombinasi gerakan tangan, kaki, dan tubuh yang menggambarkan karakteristik hewan, seperti kera atau burung. Gerakan ini seringkali melibatkan lompatan dan putaran, menciptakan suasana yang hidup dan penuh semangat. Ekspresi wajah penari juga sangat penting, menambah kedalaman pada setiap gerakan.
Kostum yang digunakan dalam Tari Lengger Ngerong sangat mencolok dan berwarna-warni. Penari mengenakan kebaya atau pakaian tradisional yang dihiasi dengan motif batik. Aksesori seperti hiasan kepala, kalung, dan gelang menambah keindahan visual pertunjukan. Kostum ini tidak hanya berfungsi estetis, tetapi juga mencerminkan identitas budaya yang kuat.
Musik dan Properti Tari ini diiringi oleh musik gamelan yang khas, dengan alat-alat seperti kendang, gong, dan saron yang menciptakan irama yang menggugah semangat. Properti yang digunakan, seperti kipas atau bunga, sering kali ditambahkan untuk memperkaya gerakan dan menambah daya tarik visual. Musik dan gerakan saling melengkapi, menciptakan harmoni yang mengesankan dalam setiap pertunjukan.
Tari Lengger Ngerong bukan hanya sebuah seni pertunjukan, tetapi juga cerminan dari budaya dan tradisi yang kaya, menjadikannya salah satu bentuk ekspresi artistik yang penting di Indonesia.
Makna Simbolis setiap gerakan dalam Tari Lengger Ngerong memiliki makna yang mendalam. Tari ini seringkali menggambarkan hubungan antara manusia dan alam, serta interaksi sosial dalam masyarakat. Misalnya, gerakan yang lembut dan anggun melambangkan kedamaian dan keharmonisan, sementara gerakan yang lebih dinamis menunjukkan semangat dan keceriaan. Kostum yang dikenakan oleh para penari juga memiliki makna simbolis. Biasanya, penari mengenakan pakaian yang berwarna cerah dan dihiasi dengan aksesori yang mencolok, mencerminkan kekayaan budaya dan estetika lokal. Selain itu, penggunaan musik gamelan sebagai pengiring tari memberikan nuansa yang khas, menambah kedalaman makna dari setiap gerakan.
Tantangan dalam pelestarian meskipun Tari Lengger Ngerong memiliki nilai budaya yang tinggi, pelestariannya menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah perubahan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung menjauh dari tradisi. Generasi muda seringkali lebih tertarik pada budaya pop dan hiburan modern, yang membuat mereka kurang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan seni tradisional.
Selain itu, kurangnya dukungan dari pemerintah dan institusi budaya juga menjadi hambatan dalam upaya pelestarian. Banyak komunitas yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengadakan pelatihan atau pertunjukan secara rutin. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, baik pemerintah, komunitas seni, maupun individu untuk bekerja sama dalam mempromosikan dan mendukung pelestarian Tari Lengger Ngerong. Melalui pendidikan, pertunjukan, dan kolaborasi lintas generasi, diharapkan tari ini dapat terus hidup dan menjadi bagian integral dari warisan budaya Indonesia.
Dengan demikian, generasi mendatang akan mampu menghargai dan meneruskan tradisi ini, memastikan bahwa keindahan dan maknanya tetap terjaga untuk masa yang akan datang.