KOTA BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menegaskan bahwa semangat mencintai lingkungan harus tumbuh dari kesadaran bersama dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Kota Bogor.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Deudeuh Ka Lembur yang berlangsung di Taman Khayalan, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Minggu (15/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, yang selaras dengan tema HJB tahun ini, yakni Raksa Jagaditha, yang bermakna menjaga keharmonisan dan kesejahteraan semesta.
Sebagai gerakan berbasis masyarakat, Dedeuh Ka Lembur dilaksanakan serentak oleh enam kecamatan dan 68 kelurahan se-Kota Bogor. Kegiatan ini mengusung semangat cinta terhadap lingkungan melalui aksi nyata, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
“Deudeuh Ka Lembur ini adalah semangat, trigger untuk menyosialisasikan propaganda bersih lingkungan, jaga lingkungan, dan sayang lingkungan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa semangat menjaga kebersihan lingkungan seharusnya tidak hanya hadir pada momentum peringatan hari besar, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Peringatan HJB ini adalah trigger untuk mendorong dan merangsang kesadaran bahwa kita harus cinta lingkungan setiap hari. Maka momen-momen seperti ini harus dikomandoi oleh pemerintah agar menjadi kebiasaan yang terus dilakukan oleh masyarakat,” tegasnya.
Jenal Mutaqin juga menyinggung rencana pelaksanaan kegiatan Bogor Bersih dalam beberapa bulan mendatang yang diprakarsai oleh Radar Bogor dan Komunitas Bogor Sahabat, dengan melibatkan 100 RW dalam lomba kebersihan.
Menurutnya, perlombaan dan perayaan hanyalah pemicu agar masyarakat semakin terbiasa mencintai lingkungan setiap hari.
“Harapannya kegiatan ini tidak hanya dilakukan saat HJB saja, tapi bisa jadi gerakan rutin yang dilakukan seminggu sekali, misalnya Jumat Bersih,” ucap Jenal Mutaqin.
Sementara itu, Camat Bogor Utara, Riki Robiansah, menyampaikan bahwa kegiatan Deudeuh Ka Lembur di wilayahnya melibatkan berbagai unsur masyarakat, seperti RT, RW, tokoh pemuda, Karang Taruna, hingga kader Posyandu.
“Seluruh elemen masyarakat kita libatkan. Harapannya, ini jadi pemantik agar ke depan kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan,” katanya.
Riki menambahkan, bahwa selain menjaga kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar warga, memperkuat kolaborasi, dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap kampung halaman. (***)