PENDIDIKAN

Kolaborasi Mahasiswa UNISRI: Mengenalkan Budaya China Lewat Bahasa Mandarin untuk Siswa SDN 01 Soropaten

Heri Suprayogi
23 Agustus 2025, 12.44 WIB Last Updated 2025-08-23T05:44:02Z
masukkan script iklan disini


KLATEN - Di era globalisasi ini, kemampuan untuk berbahasa asing menjadi salah satu modal penting untuk menapaki masa depan. Bahasa Mandarin, dengan penuturnya yang sangat luas di dunia, tak hanya membuka peluang komunikasi, tetapi juga menjadi pintu untuk memahami budaya Tiongkok. Berangkat dari pemikiran ini, saya sebagai seorang mahasiswa jurusan prodi Manajemen bersama dengan rekan satu kelompok 34 dari jurusan Hubungan Internasioanl berkolaborasi dalam program kerja individu KKN, yakni: mengenalkan Bahasa Mandarin dan budaya China kepada siswa kelas 5 dan 6 SDN 01 Soropaten. 


Dalam kolaborasi ini, saya bertugas menyusun desain pembelajaran yang terstruktur dan interaktif, sementara rekan saya menjadi pemateri di kelas. Materi yang disusun disesuaikan dengan kemampuan awal siswa yang belum mengenal Bahasa Mandarin, dimulai dari pengenalan nada dasar, huruf pinyin, hingga angka 1-10. Pendekatan ini dipilih agar siswa dapat memahami bahasa dari dasar sekaligus merasakan keseruan proses belajar.


Metode pembelajaran yang digunakan menggabungkan ceramah ringan, demonstrasi pengucapan dan penulisan, latihan coretan huruf pinyin, serta praktik langsung menulis yang didampingi langsung oleh mahasiswa/mahasiswi. Media yang dipakai dalam kegiatan belajar meliputi materi presentasi, papan tulis, spidol, gambar pendukung, dan lembar kerja cetak. Semua dirancang sederhana namun tetap visual dan interaktif, sehingga suasana belajar tetap hidup dan menyenangkan. 


Kegiatan belajar diawali dengan apersepsi, doa bersama dan ice breaking. Selama proses pembelajaran darii awal hingga akhir siswa dan siswi dapat dikatakan aktif serta antusias belajar bahasa yang bisa dibilang baru bagi mereka. Hasil dari proses pembelajaran kepada siswa/siswi sebagian besar dari mereka mampu mengucapkan nada dasar dengan cukup tepat, melafalkan huruf pinyin, menulis coretan pinyin dengan rapi, dan menyebutkan angka 1-10 dalam Bahasa Mandarin. Lebih dari itu, mereka juga merasakan bahwa belajar bahasa asing bisa menyenangkan dan tidak menakutkan. 


Inilah tujuan utama kami yakni menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar sejak dini. Bagi saya pribadi, kegiatan ini memberikan pengalaman berharga tentang pentingnya perencanaan pembelajaran yang tepat. Dari satu sapaan sederhana seperti, "Ni hao" kami berharap jendela dunia semakin terbuka lebar bagi generasi muda Desa Soropaten. Karena di tengah dunia yang saling terhubung, mengenalkan budaya dunia sejak bangku sekolah dasar adalah investasi kecil dengan dampak yang besar.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+