PENDIDIKAN

Mahasiswa KKN Gelar Gerakan Anti Perundungan di SD Negeri Beku: Wujudkan Sekolah Aman dan Nyaman

Heri Suprayogi
26 Agustus 2025, 08.57 WIB Last Updated 2025-08-26T01:57:52Z
masukkan script iklan disini



KLATEN - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi melaksanakan program individu bertajuk “Sekolah Aman dan Nyaman: Gerakan Anti Perundungan” di SD Negeri Beku, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini menjadi salah satu luaran penting dari program KKN yang tidak hanya menitikberatkan pada pengabdian masyarakat, tetapi juga pada pembentukan budaya sekolah yang lebih positif dan ramah anak.


Acara yang berlangsung pada Selasa (29/7/2025) tersebut diikuti dengan antusias oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan SD Negeri Beku. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berupaya menghadirkan edukasi mengenai bahaya perundungan (bullying) yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, baik dalam bentuk fisik, verbal, maupun non-verbal seperti ejekan, pengucilan, dan intimidasi.


Kegiatan diawali dengan sesi sosialisasi interaktif yang disampaikan menggunakan bahasa sederhana, permainan, serta contoh nyata agar mudah dipahami siswa. Materi yang disampaikan tidak hanya membahas dampak buruk bullying bagi korban, tetapi juga menekankan pentingnya empati, persahabatan, dan sikap saling menghargai antar teman. Para siswa tampak antusias dan aktif bertanya serta berbagi pengalaman selama sesi berlangsung.


Bagi guru dan tenaga pendidik, kegiatan ini menghadirkan pemaparan tentang peran strategis mereka dalam mendeteksi tanda-tanda perundungan. Guru diajak untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku siswa, serta diberikan strategi penanganan awal apabila muncul gejala perundungan di kelas maupun lingkungan sekolah.


Sebagai bentuk penguatan komitmen bersama, kegiatan ini ditutup dengan deklarasi anti perundungan yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Deklarasi ini berisi janji bersama untuk menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, serta bebas dari segala bentuk tindakan yang merugikan teman sebaya. Selain itu, mahasiswa KKN juga menyerahkan media edukasi berupa poster, banner, dan slogan motivasi yang dipasang di area strategis sekolah agar pesan anti bullying terus terjaga dan tersosialisasi setiap hari.


Kepala SD Negeri Beku menyampaikan apresiasi terhadap program mahasiswa KKN ini. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan visi sekolah untuk menjadi lingkungan belajar yang ramah anak. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah membantu memberikan edukasi penting bagi siswa dan guru. Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi dapat menjadi budaya positif di sekolah,” ujarnya.


Sementara itu, salah satu siswa kelas V mengaku semakin paham bahwa perundungan bukanlah hal sepele. “Dulu saya kira mengejek teman itu biasa saja. Tapi sekarang saya tahu kalau itu bisa menyakiti hati teman. Kalau ada yang membully, saya akan berani menegur atau melapor ke guru,” ungkapnya polos.


Luaran dari kegiatan mahasiswa KKN ini tidak hanya berupa peningkatan kesadaran siswa dan guru, tetapi juga terbentuknya komitmen nyata dalam menjaga sekolah sebagai ruang yang aman dan menyenangkan. Dampak jangka panjang yang diharapkan adalah terciptanya budaya sekolah yang lebih harmonis, minim konflik, serta mendukung tumbuh kembang siswa secara optimal baik dari sisi akademis maupun psikologis.


Dengan terlaksananya “Sekolah Aman dan Nyaman: Gerakan Anti Perundungan”, mahasiswa KKN telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dunia pendidikan dasar. Program ini membuktikan bahwa kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pengamat, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong lahirnya lingkungan belajar yang sehat, ramah, dan mendukung karakter positif generasi muda.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+