Penulis: Dea Rahma Pramesty, Ilmu Hubungan Internasional, Unisri
Bantul, DIY - Transformasi digital yang semakin pesat telah membuka peluang baru bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar hingga tingkat global. Salah satu contoh nyata adalah Marem.id, berlokasi di Kampung Santan, Desa Guwosari,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. UMKM kerajinan lokal asal Bantul yang mulai memanfaatkan ekosistem digital untuk memperkuat kehadirannya dalam rantai perdagangan internasional.
*Digital Ekonomi sebagai Mesin Penggerak UMKM Global*
Era ekonomi digital memungkinkan UMKM seperti Marem.id untuk mengakses pasar internasional melalui berbagai platform e-commerce, media sosial, dan digital marketing. Pemanfaatan marketplace, katalog online, serta strategi branding digital membuat produk kerajinan Marem.id lebih mudah ditemukan oleh konsumen di luar negeri.
Digital ekonomi juga mendukung terjadinya borderless market, sehingga UMKM tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasar lokal. Dari perspektif HI, kondisi ini menunjukkan bagaimana digitalisasi menjadi alat soft power dalam mempromosikan budaya dan kreativitas Indonesia.
*Marem.id sebagai Representasi Soft Power Indonesia*
Produk-produk Marem.id—mulai dari kerajinan kayu, rotan, hingga dekorasi rumah bernilai budaya—memiliki daya tarik tersendiri bagi pasar mancanegara. Keunikan desain lokal dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya berperan sebagai instrumen diplomasi budaya yang memperkenalkan Indonesia melalui produk kreatif.
Dengan meningkatnya eksposur digital, Marem.id bukan hanya menjual barang, tetapi juga menyebarkan narasi tentang identitas dan kekayaan budaya Indonesia. Hal ini memperlihatkan bagaimana UMKM menjadi duta budaya yang memperkuat citra positif negara di mata global.
*Percepatan Ekspor Melalui Inovasi Digital*
Teknologi digital memungkinkan Marem.id mengoptimalkan proses produksi, pemasaran, hingga distribusi. Pengiriman produk kerajinan Marem ke Belanda, Singapura, dan Malaysia, sistem pemesanan online dan jaringan logistik yang terintegrasi mempermudah akses konsumen internasional dan calon mitra luar negeri.
Beberapa inovasi digital yang mulai diterapkan Marem.id antara lain:
• Online catalog untuk memperkenalkan produk secara profesional
• Optimalisasi media sosial untuk membangun reputasi merek
• Kolaborasi dengan marketplace internasional
• Penggunaan teknologi komunikasi untuk negosiasi lintas negara
Dari sudut pandang HI, pola ini mencerminkan terbentuknya transnational economic networks di mana UMKM berpartisipasi langsung dalam arus perdagangan global.
*Pemberdayaan Lokal sebagai Diplomasi Pembangunan*
Marem.id tidak hanya fokus pada perluasan pasar internasional, tetapi juga turut memberdayakan masyarakat lokal sekitar. Model usaha yang membuka lapangan kerja dan melibatkan perempuan dalam produksi menunjukkan kontribusi terhadap diplomasi pembangunan. Dampak ini juga mendukung agenda SDGs, terutama poin 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
*Kesimpulan*
Melalui digital ekonomi, Marem.id berhasil menunjukkan bagaimana UMKM lokal dapat memasuki pasar global dan berperan dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital membuat UMKM bukan sekadar pelaku ekonomi domestik, tetapi bagian dari jaringan pasar internasional yang memperkuat identitas budaya dan daya saing ekonomi nasional.


