KOTA BOGOR - Dalam rangka pemeliharaan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menutup alun-alun mulai dari zona botani, zona jogging track, zona plaza dan zona taman bermain anak termasuk toilet. Penutupan akan berlangsung selama dua bulan, terhitung Senin (29/7/2024) sampai dengan (6/10/2024).
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah usai rapat persiapan penutupan alun-alun di Resto ASN, Jalan Merdeka Nomor 68, Kota Bogor, Jumat (26/7/2024).
Syarifah menuturkan, Pemkot Bogor melakukan pemeliharaan dengan penutupan agar hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan tidak menutup alun-alun. Pasalnya, berdasarkan pengalaman, pemeliharaan tanpa ditutup hasilnya kurang memuaskan karena tanaman rentan kering dan rusak.
"Jadi mulai tanggal 29 Juli sampai 6 Oktober 2024 alun-alun akan dilakukan penutupan. Nah, untuk penutupan tentu saja kita perlu koordinasi, karena nanti dengan penutupan itu akan banyak instansi-instansi yang terkena dampaknya," ujar Syarifah.
Ia menerangkan, penutupan alun-alun ini tidak memakai sekat seperti saat pemeliharaan di Sempur. Sebaliknya, lebih kepada penutupan seluruh akses masuk yang akan dijaga park ranger. Begitu pula akses masuk ke stasiun melalui alun-alun akan ditutup PT. KAI.
"Dari PT. KAI menyampaikan kalau seandainya memang taman ditutup untuk pemeliharaan, maka PT. KAI pun juga akan melakukan hal serupa yakni melakukan pemeliharaan di taman PT. KAI yang ada di sekitar alun-alun, agar program pemeliharaan berjalan bersama-sama," imbuh Syarifah.
Di tempat yang sama, Kepala Disperumkim Kota Bogor, Rr Juniarti Estiningsih mengatakan, kondisi alun-alun hari ini sangat memprihatinkan karena pengunjung yang setiap harinya mencapai lima ribu orang ini belum memiliki rasa memiliki terhadap alun-alun.
Para pengunjung masih membuang sampah sembarangan dan tidak menjaga fasilitas yang ada, termasuk banyak tanaman yang rusak dan mati.
"Setelah nanti alun-alun dibuka lagi, pihaknya akan melakukan penataan terkait akses masuk alun-alun," kata dia.
Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi ini Sekda turut mengundang beberapa pihak yang terdampak. Sebut saja, DKM Masjid Agung mengingat akses masuk dari alun-alun ke Masjid Agung akan ikut ditutup. Mengundang pula PT. KAI untuk mendiskusikan akses masuk penumpang KRL, berdiskusi dengan Polresta Bogor Kota karena lokasi alun-alun tepat di depan Mako Polresta dan berdiskusi dengan Dishub Kota Bogor terkait arus lalu lintas yang mungkin saja berubah. (***)