KLATEN – Suasana ceria mewarnai Balai Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, pada Kamis (7/8/2025). Mahasiswa KKN Univesitas Slamet Riyadi (UNISRI), Salsabila Nisrina Fitri menggelar program kerja bertajuk “Pengenalan dan Pemanfaatan Pojok Baca Desa Kadilajo sebagai Pusat Kegiatan Literasi bagi Anak” yang diikuti oleh anak-anak TK Pertiwi Kadilajo dan siswa kelas 2 SDN 1 Kadilajo.
Pojok baca yang diperkenalkan merupakan hasil karya mahasiswa KKN UNISRI yang dibangun di dekat Balai Desa Kadilajo. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan — letaknya yang strategis dan mudah diakses diharapkan dapat mempermudah anak-anak dan warga desa untuk memanfaatkannya. Pojok baca tersebut dirancang sebagai ruang belajar alternatif yang aktif, pusat kegiatan literasi, sekaligus sarana untuk menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini.
Menurut Salsabila, tujuan program ini tidak sekadar memperkenalkan fasilitas pojok baca, tetapi juga untuk menanamkan budaya literasi, memicu rasa ingin tahu terhadap buku, serta membangun kebiasaan positif membaca. Salsabila menekankan bahwa di tengah maraknya penggunaan teknologi digital pada anak-anak, kehadiran pojok baca dapat menjadi penyeimbang yang mengajak mereka kembali mengenal buku secara langsung.
Rangkaian kegiatan pengenalan disesuaikan dengan usia dan karakter peserta. Untuk anak-anak TK, diselenggarakan sesi mendongeng dan mewarnai yang mengasah kreativitas serta imajinasi. Sementara itu, siswa kelas 2 SD diajak mengikuti kegiatan membaca nyaring, permainan tradisional, dan latihan menulis yang bertujuan mengembangkan keterampilan bahasa serta mempererat interaksi sosial.
Antusiasme terlihat jelas sejak awal acara. Anak-anak begitu bersemangat mengikuti setiap kegiatan, sementara guru-guru TK dan SD memberikan apresiasi tinggi. Menurut mereka, program ini relevan dengan kurikulum serta kebutuhan belajar anak di masa kini, terutama untuk mengimbangi pengaruh gawai yang semakin merambah kehidupan sehari-hari.
Salsabila berharap, pojok baca Desa Kadilajo tidak hanya bermanfaat selama masa KKN, tetapi juga dapat terus dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat. “Saya ingin pojok baca ini menjadi tempat yang selalu ramai, di mana anak-anak bisa belajar, berimajinasi, dan mengembangkan diri,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari warga, guru, dan perangkat desa, pojok baca ini diyakini akan menjadi salah satu titik penting penggerak budaya literasi di Desa Kadilajo.


