PENDIDIKAN

Dari Branding Wisata Religi Tugu Waseso - Baskoro Hingga Pembuatan Kebun Gizi, KKN Kelompok 34 Unisri Tinggalkan Jejak di Desa

Heri Suprayogi
26 Agustus 2025, 07.36 WIB Last Updated 2025-08-26T01:18:41Z
masukkan script iklan disini

KLATEN – Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta yang tergabung dalam KKN Kelompok 34 menghadirkan dua program unggulan di Kecamatan Karanganom, yaitu branding wisata religi Tugu Waseso-Baskoro di Desa Pandanan serta pembuatan Kebun Gizi di Desa Soropaten. Kedua program ini bertujuan mengoptimalkan potensi lokal sekaligus memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. (26/8/2025).


Di Desa Pandanan, mahasiswa mengemban amanah dari Kepala Desa untuk membantu promosi wisata religi Tugu Waseso-Baskoro. Tugu ini memiliki nilai sejarah penting karena pernah dikunjungi Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Melalui pembuatan konten kreatif di Instagram dan TikTok, mahasiswa memperkenalkan sejarah dan keunikan tugu tersebut agar semakin dikenal generasi muda dan menarik minat wisatawan.


Sementara itu, di Desa Soropaten, kelompok 34 merealisasikan Kebun Gizi yang ditanami sayuran seperti sawi, kangkung, bayam, dan cabai. Kebun ini dibangun melalui kerja sama erat antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga. Para bapak berperan membuat pagar serta gundukan tanah, sedangkan ibu-ibu aktif dalam penyiraman dan penebaran bibit. Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa program ini disambut positif dan diyakini mampu memberikan manfaat nyata.


Kebun Gizi tidak berhenti sebagai proyek jangka pendek, melainkan akan dilanjutkan oleh ibu - ibu Desa Soropaten agar hasil panennya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga memperkuat solidaritas warga dalam semangat gotong royong.



Melalui kedua program tersebut, mahasiswa KKN Kelompok 34 UNISRI berharap dapat meninggalkan jejak positif di desa. Branding Tugu Waseso-Baskoro diharapkan menjadi daya dorong promosi wisata religi, sementara Kebun Gizi menjadi langkah konkret menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan.




Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+