PENDIDIKAN

Dua Kelompok Tani Dapat Bantuan Pompa Air, Hery Antasari Dorong Kemandirian Pangan

Heri Suprayogi
16 Mei 2024, Mei 16, 2024 WIB Last Updated 2024-05-16T02:29:02Z
masukkan script iklan disini

 


KOTA BOGOR - Dua kelompok tani di Kota Bogor mendapatkan hibah bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan dalam program pompanisasi sawah tadah hujan. 


Kelompok Tani yang menerima bantuan yakni Kelompok Tani Dewasa (KTD) Karya Tani Mandiri, Kelurahan Situ Gede dan Kelompok Tani Subur Makmur, Kelurahan Pasir Jaya.


Dengan adanya pompa ini, Endang Perwakilan dari KTD Karya Tani Mandiri optimis bisa meningkatkan hasil panen dan indeks penanaman. Sebab, biasanya dalam setahun ia bersama KTD Karya Tani Mandiri hanya bisa menanam satu hingga dua kali jika cuaca mendukung.


"Air ada tapi tidak sampai ke sawah kami, karena memang alirannya kecil. Jadi ketika curah hujan tinggi itu yang jadi andalan, tapi jika musim kemarau ya tidak bisa menanam, dipaksakan menanam juga tidak maksimal karena sawahnya kekeringan," katanya usa menerima hibah bantuan, Rabu (15/5/2024).


Dengan adanya hibah bantuan pompa air ini ia optimis bisa meningkatkan hasil panen dan indeks penanaman hingga dua sampai tiga kali dalam setahun.


"Mudah-mudahan tercapai, karena ini memang cita-cita untuk meningkatkan penanaman dan hasil panen. Jadi ketersediaan pangan juga kan bisa meningkat," ucapnya.


Hibah bantuan pompa air ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) Kementan dengan TNI, tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian guna mempercepat peningkatan produksi dan mengembalikan swasembada pangan dalam memperkuat pertanian guna menghadapi dan antisipasi terhadap dampak El Nino.


Secara simbolis hibah bantuan diserahkan Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari bersama Dandim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Fikri Ferdian yang juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Chusnul Rozaki serta unsur wilayah dan TNI-Polri di Halaman Kantor DKPP Kota Bogor, Kelurahan Cipaku, Bogor Selatan.


Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari mendorong agar momen ini dimanfaatkan sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.


Sehingga tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat, namun dengan menggalang potensi yang ada di Kota Bogor, termasuk apa yang bisa dilakukan oleh Pemkot Bogor.


"Jadi peningkatan indeks penanaman menjadi dua atau tiga ini bisa dimanfaatkan secara optimal dalam peningkatan produksi dan kapasitas pertanian, khususnya pada tanaman padi dengan pengembangan ekonomi masyarakat melalui kelompok tani," katanya. 


Pembangunan pertanian, lanjut Hery untuk kedaulatan pangan menjadi prioritas pemerintah. Ada tiga parameter yang harus dicapai. Pertama, kebutuhan pangan ekonomi sebagai penghasil produksi dalam negeri. Kedua, kebijakan pangan yang dapat diatur secara mandiri. Ketiga, petani sebagai pelaku utama terlindungi dan kesejahteraannya terjamin.


Dalam mencapai kemandirian, menurutnya bisa dilakukan dengan melibatkan akademisi, seperti berkolaborasi dengan IPB University yang menjadi Centre of Excellence (CoE) dari pertanian dan seluruh ekosistem pertanian, termasuk teknologi dan inovasi yang diciptakan.


Sehingga keterbatasan lahan pertanian yang dimiliki Kota Bogor, dengan luasan kurang lebih 127,66 hektar ditambah 58,66 hektar bukan menjadi kendala, dikarenakan saat ini dunia berada pada era inovasi.


"Nah, hal seperti ini mari kita raih kita komunikasikan, kita kolaborasi lebih intens, lebih dalam termasuk keterlibatan saya pribadi. Kita bicara jangka menengah, kita ciptakan pondasinya di satu tahun ini, sehingga bisa konkrit di tahun berikutnya menjadi satu langkah terobosan, langkah baik Kota Bogor dalam memanfaat potensi yang ada dengan semaksimal mungkin," katanya.


Sebab lanjutnya, sebagai Pj Wali Kota tugas utamanya adalah melanjutkan program pembangunan dan pemerintahan yang sudah berjalan baik dan sudah direncanakan dengan baik untuk terus dilaksanakan.


“Namun apabila ada ruang-ruang perbaikan dan penyempurnaan itu akan dilakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholder di urusan pemerintahan dan pertanian serta elemen yang bergerak di tanaman pangan.


Dandim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Fikri Ferdian mengatakan, keterlibatan TNI dalam hal ini Kodim 0606/Kota Bogor yakni bersama DKPP mendampingi untuk memastikan bantuan yang diberikan berimplikasi dan tercapainya target peningkatan penanaman.


Kepala DKPP Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan, hibah bantuan 2 unit pompa air ini masing-masing berukuran 6 inci dan bisa mengairi lebih dari 20 hektar area persawahan, bahkan bisa mencapai di atas 100 hektar.


Seperti apa yang disampaikan Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, Chusnul menyampaikan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal, baik dalam peningkatan produksi maupun peningkatan penggunaan teknologi pertanian.


Sesuai arahan Pj Wali Kota Bogor, DKPP juga akan segera mengoptimalkan potensi dan lahan yang ada serta sarana dan prasarana yang belum dimanfaatkan secara maksimal akan dikembangkan.


"Rencana juga kami akan membuat seperti mini lab atau pusat belajar edukasi peternakan dan pertanian, sehingga dari penanaman, produksi dan inovasi yang dihasilkan melalui edukasi bisa dilaksanakan dengan optimal," katanya. (***)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+