PENDIDIKAN

Mahasiswa Agroteknologi Unisri Gelar Edukasi Pestisida Nabati Ramah Lingkungan di Desa Puluhan

Heri Suprayogi
29 Agustus 2025, 08.59 WIB Last Updated 2025-08-29T01:59:09Z
masukkan script iklan disini


KLATEN - Dalam upaya mendorong pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi menggelar kegiatan edukasi pembuatan pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (28/8/2025), ini diselenggarakan di Aula Balai Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.


Muhammad 'Ainur Ridho M, mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Slamet Riyadi yang menjadi penyelenggara kegiatan ini menjelaskan bahwa program edukasi ini merupakan bagian dari program kerja KKN yang bertujuan memberikan pengetahuan praktis kepada masyarakat tentang alternatif pestisida yang aman bagi lingkungan.



Sasaran dan Antusiasme Peserta, kegiatan ini secara khusus menargetkan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RT 09 Dukuh Karangpuluhan, Desa Puluhan. Pemilihan sasaran ini didasarkan pada peran strategis ibu-ibu PKK sebagai motor penggerak kegiatan masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi rumah tangga melalui pertanian dan perkebunan skala kecil.


"Ibu-ibu PKK sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka banyak bertanya tentang cara pembuatan, dosis aplikasi, dan efektivitas pestisida nabati dari daun pepaya," ungkap Ridho saat ditemui usai kegiatan.


Kehadiran peserta mencapai 25 ibu-ibu PKK yang tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terlibat aktif dalam sesi praktek langsung pembuatan pestisida nabati, daun Pepaya sebagai Bahan Baku Pestisida Alami


Dalam materinya, Ridho menjelaskan bahwa daun pepaya mengandung senyawa aktif seperti papain, alkaloid karpain, dan saponin yang bersifat sebagai biopestisida. Senyawa-senyawa ini efektif untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman seperti kutu daun, ulat, dan serangga pengganggu lainnya.


"Daun pepaya mudah ditemukan di sekitar kita, murah, dan ramah lingkungan. Berbeda dengan pestisida kimia yang dapat mencemari tanah dan air, pestisida dari daun pepaya akan terurai secara alami di lingkungan," jelas mahasiswa yang akrab disapa Ridho ini.


Proses pembuatan pestisida nabati dari daun pepaya relatif sederhana. Daun pepaya segar dihaluskan, kemudian dicampur dengan air dan didiamkan selama 24 jam. Setelah disaring, larutan ini siap digunakan dengan perbandingan 1:10 (1 liter larutan daun pepaya dicampur dengan 10 liter air).


Materi Komprehensif untuk para Ibu - ibu PKK, kegiatan edukasi ini tidak hanya membahas cara pembuatan, tetapi juga memberikan pemahaman menyeluruh tentang:


1. Pengenalan konsep pestisida nabati dan perbedaannya dengan pestisida kimia


2. Identifikasi hama yang dapat dikendalikan dengan pestisida daun pepaya


3. Teknik aplikasi yang tepat untuk hasil maksimal


4. Waktu penyemprotan yang efektif


5. Cara penyimpanan pestisida nabati yang benar


Dampak Positif dan Keberlanjutan Program, Kepala Desa Puluhan, Bapak Sajadi , menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN ini. Menurutnya, program edukasi pestisida nabati sangat relevan dengan kondisi pertanian di desanya yang sebagian besar masih mengandalkan pertanian konvensional.


"Kami berharap ilmu yang dibagikan hari ini dapat dipraktikkan oleh ibu-ibu PKK dan disebarluaskan kepada keluarga masing-masing. Ini adalah langkah kecil namun bermakna untuk pertanian yang lebih sehat," ujar Suryanto.


Sementara itu, Ibu -Ibu , Ketua PKK RT 09 Dukuh Karangpuluhan, mengapresiasi program ini dan berkomitmen untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh.


"Selama ini kami sering kesulitan mengatasi hama tanaman. Dengan adanya alternatif pestisida dari daun pepaya ini, kami merasa terbantu. Selain murah, juga aman untuk kesehatan keluarga," ungkapnya.


 Komitmen Universitas Slamet Riyadi


Program KKN dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui teknologi tepat guna ini merupakan wujud komitmen Universitas Slamet Riyadi dalam pengabdian kepada masyarakat. Ridho menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau implementasi program ini bahkan setelah masa KKN berakhir.


Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi catalyst bagi perubahan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan di Desa Puluhan dan sekitarnya. Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti daun pepaya, masyarakat tidak hanya dapat mengurangi biaya produksi pertanian, tetapi juga turut menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.


Program edukasi pestisida nabati ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan-tantangan di bidang pertanian dan lingkungan.



Reporter: Tim Media KKN Desa Puluhan  

Editor: Muhammad 'Ainur Ridho M  

Sumber: KKN Universitas Slamet Riyadi 2025

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+